Monday, September 1, 2008

Solidaritas Global

"Dunia sebagai sebuah kampung". Demikian "kata-kata kunci" globalisasi. Berkat kemajuan dalam teknologi, terlebih komunikasi, dunia menjadi begitu kecil. Begitu kecil, sehingga, satu sama lain saling terkait, begitu erat dan cepat, dalam banyak segi bidang kehidupan. Hal ini terasa amat benar, terlebih hal produksi dan konsumsi (ekonomi). Pertukaran bahan mentah dan hasil produksi semakin mudah, produksi semakin masal dan dan kekayaan dunia semakin meningkat. Sayangnya, sisi-sisi positif ini biasa ini tidak bisa dinikmati oleh semua mat manusia. Sebaliknya jurang yang terjadi semakin besar. Yang kaya makin kaya, yang miskin semakin miskin! Karena itu, melawan ketidakadilan yang mengglobal ini, perjuangan untuk melawan situasi ini juga harus menjadi gerakan yang mengglobal. Globalisasi dalam solidaritas, pendeknya! Muncul situs-situs yang mencoba untuk membangkitan kesadaran ini. Ini dapat dipandang sebagai usaha-usaha untuk "menceritakan penderitan para korban", agar kita tidak lupa bahwa di tengah gemerlapnya dunia ciptaan proses globalisasi ini, ada banyak wajah-wajah kemikinan dan kelaparan tersebar di banyak pojok bumi kita.

Ada banyak situs yang bisa kita temukan. Satu dua bisa kita kutip di sini, misalnya:
http://www.makepovertyhistory.org/ atau http://www.standagainstpoverty.org/ adalah satu dua situs yang mencoba membangkitkan kesadaran dan keterlibatan kita. Satu situs lain, bahkan memiliki cita-cita, yakni menghapus kemiskinan dari muka bumi:
http://www.endpoverty2015.org/

Iman juga menjadi inspirasi penting. Beberapa situs Kristen bisa kita catat di sini misalnya:
http://www.capaust.org/
http://www.capuk.org/

Adapula contoh sebuah situs menarik, yang menghubungkan dua kota: Manly di Australia dan Manado di Indonesia, menghubungkan antara dua bangsa, dua bahasa, dua kota, dua situasi: meraka yang butu bantuan dan mereka yang bisa membantu. Bisa kita baca situs mereka ini:
http://www.manly-manado.org.au/

Muncul pula berbagai situs dari kempok-kelompok yang lebih spesifik, misalnya: kaum wanita, para insinyur, para murid, yang mencoba untuk membangkitan solidaritas antar mereka akan mereka yang lapar, sampai juga bahkan persatuan antar-restoran yang mencoba yang mencoba menggalang dana dan mengumpulkan bahan makanan demi solidaritas.

http://www.engineersagainstpoverty.org/
http://womenagainstpoverty.blogspot.com/
http://www.actionagainsthunger.org/
http://www.studentsagainsthunger.org/

http://www.restaurantsagainsthunger.org/

Solidaritas memang tidak muncul begitu saja. Ia harus diinformasikan, disebarkan, dibangun, ditularkan, dan dididikkan. Hal-hal yang buruk tak jarang berkembang dan menjalar begitu cepat, maka yang baik harus dikembangkan dan ditularkan lebih cepat lagi.

ig. budiono

No comments: