Wednesday, August 27, 2008

Menghayati kenaifan dan kebodohan Allah

Tugas orang Kristen dewasa ini adalah
menghayati kenaifan dan kebodohan Allah di dunia:

“Yesus tidak memanggil kita untuk menganut agama yang baru,
tetapi memulai suatu kehidupan.

Bagaimana bentuk kehidupan itu,
kehidupan yang berpartisapasi dalam ketidakberdayaan Allah di dunia?”

Suatu kehidupan baru yang bersorak dalam kemenangan
ketika ideology-ideologi dan cita-cita manusia gagal.

Itu berarti: dalam keputusasaan,
dalam penderitaan yang sia-sia,
dalam keidakadilan dan dalam kematian yang tragis.
Adakah makna di dalamnya?
Ya. Namun hanya kalau orang melihatnya dengan kaca mata Allah,
dengan cinta dan harapan yang melampaui kematian.
Siapa yang memiliki iman sedemikian
berarti beriman bersama Yesus yang percaya.
Mengikuti Kristus berarti menyadari kondisi kehidupan kita
sebagaimana yang dilakukan Kristus.
Kebangkitan dan keserbamisteriannya menunjukkan bahwa
beriman dan bertahan dalam absurditas
dan kehilangan makna, bukan tanpa makna.

Dietrich Boenhoeffer

No comments: